Kediri, JuKe.co.id – KPU Kabupaten Kediri menggelar debat publik terakhir untuk dua pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati, yaitu Deny Widyanarko – Mudawamah dan Hanindhito Himawan Pramana – Dewi Mariya Ulfa, berlangsung di Convention Hall Simpang Lima Gumul (SLG), Kamis (14/11/2024) malam.
Dalam debat terakhir kedua Paslon Cabup-Cawabup saling memaparkan visi misinya masing-masing serta saling melontarkan pertanyaan untuk kemajuan Kabupaten Kediri.
Pasangan calon Hanindhito Himawan Pramana – Dewi Mariya Ulfa Paslon nomer urut 2 menyampaikan Paslon nomer urut 1 bukan lawan justru kawan Politik.” Lawan politik adalah diri kita sendiri, ” kata Hanindhito Himawan Pramana.
“Apabila ada program yang kurang maksimal kita perbaiki, kita evaluasi. Yang terpenting hari ini Kabupaten Kediri berhasil menggelar dua debat tanpa terjadi persoalan apapun. “ujar Mas Dhito.
Mas Dhito tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada KPU, TNI, Polri, Kejaksaan, dan semuanya termasuk keluarga-keluarga saya dan pendukung pendukung saya, yang sudah saya anggap sebagai keluarga.
Terakhir Bupati Petahana menghimbau kepada seluruh masyarakat kabupaten kediri, jika ada paslon yang melakukan money politik tolong ditangkap.
“Kami akan memberikan reward bagi warga yang berhasil menangkap money politik, dalam proses pilkada kabupaten kediri,”tutup Mas Dhito.
Sedangkan Paslon nomer urut 1 Deni Widyanarko – Mudawamah menyampaikan ucapan terima kasih kepada Paslon nomer urut 2 serta para pendukungnya yang telah membersamai dalam pesta demokrasi.
“Kita semua masih satu keluarga di Kabupaten Kediri, Bersatu selamanya untuk Kabupaten Kediri lebih baik,” ungkap Deni Widyanarko.
Terkait pengisian Perangkat Desa yang sering menimbulkan masalah, jika ia dan Ibu Mudawamah terpilih menjadi Bupati Kediri, pihaknya akan menyerahkan proses tersebut kepada Kades.
“Kita akan serahkan proses pengisian Perangkat Desa kepad Kades, agar tidak menimbulkan masalah.” Pungkas Deny.
Sementara Ketua KPU Kabupaten Kediri Nanang Qosim berharap, agar masyarakat menggunakan hak pilihnya pada 27 November 2024 dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, serta Bupati dan Wakil Bupati Kediri. Dengan berpartisipasi secara langsung di TPS, setiap warga dapat memastikan suara mereka tersalurkan untuk masa depan daerah tersebut kedepannya.
” Jangan sampai golput, apalagi jangan sampai diwakilkan hak pilihnya kepada orang lain,” tutupnya. (jiz)
Discussion about this post