Blitar,JuKe.co.id – Keputusan walk out pasangan calon nomor urut 01, Rijanto-Beky, tengah sesi paparan visi misi pasangan nomor urut 02, Rini Syarifah-Abdul Ghoni, saat menampilkan data-data pencapaian yang dijadikan bagian integral dari visi mereka.
Tuduhan dari Paslon 01 bahwa Paslon 02 “mencontek” ternyata justru dipandang oleh pengamat sebagai pemaparan visi yang tajam dan berbasis fakta. Pada debat kedua Pemilihan Bupati (Pilbup) Kabupaten Blitar 2024, membuat tensi politik meningkat.
Pengamat politik dan dosen sosiologi dari Unisba Blitar Novi Catur Muspita menilai bahwa situasi tersebut mencerminkan ketidakmatangan politik di panggung debat.
Keputusan walk out Rijanto-Beky tidak hanya menunjukkan kesan kurang siap, tetapi juga mencederai hak masyarakat untuk mendapatkan informasi komprehensif.
“Peristiwa walk out ini jelas merugikan masyarakat. Mereka sebenarnya menunggu paparan visi misi secara utuh dari para calon,” tegasnya.
Novi juga menyoroti peran KPU Kabupaten Blitar yang dinilai kurang tegas dalam mengendalikan jalannya debat agar berjalan lancar. Dalam debat KPU tidak menyediakan fasilitas yang memadai untuk menampilkan visi misi setiap calon secara visual kepada masyarakat.
Ia menyarankan agar KPU menayangkan visi misi dengan layar monitor besar di debat ketiga, sehingga publik dapat melihat dan menilai langsung visi misi calon secara detail. Novi juga membantah keras tudingan bahwa Paslon Rini-Ghoni melakukan plagiarisme dalam pemaparan visi misi.
Ia menyatakan telah memeriksa berkas dan presentasi visual yang disiapkan Paslon 02, dan menemukan bahwa data-data yang disajikan merujuk pada pencapaian program Mak Rini selama periode pertama kepemimpinannya.
“Itu bukan contekan, tetapi visi yang diperkaya dengan data konkret hasil kerja nyata,” ujarnya. (jiz/red)
Discussion about this post